kegiatan ekonomi apapun bentuknya membutuhkan input berupa sumber daya alam baik itu dalam bentuk sudah diolah ataupun yang masih setengah jadi bahkan mentah untuk menghasilkan output sesuai bidang jasa kegiatan yang dilakukan. yang dilakukan proses ekonomi tersebut tidaklah hanya menghasilkan output dengan nilai tambah (+) tetapi juga nilai kurang (-) yaitu polusi. banyak sekali masyarakat pengusaha yang melupakan hal ini, karena output yang kedua ini tidaklah menguntungkan.
kegiatan ekonomi yang buta ini, tanpa disadari menimbulkan masalah yang Kompleks yang makro. nilai kurang (-) yang dianggap nol oleh masyarakat pengusaha tersebut sedikit demi sedikit mengikis kemakmuran penduduk disekitarnya sampai membawa mereka semua baik itu penduduk dan masyarakat pengusaha kepada cekung kemiskinan.
M.Suparmoko (2012:39) membuatkan sebuah skema yang menunjukan kaitan antara sektor industri, pertanian dan jasa, serta sumber daya alam dan lingkungan beserta dampaknya sebagai berikut:
Kompleks, dimana terjadi proses saling membunuh disaat terjadi saling butuh di setiap pos. Nilai kurang (-) (Polusi) yang semakin menyebar menyebabkan produktivitas berkurang, membuat masyarakat pengusaha harus menambah cost untuk tetap mempertahankan produktivitas usaha, di sisi lain masyarakat semakin terlunta diserang tiga arah, Polusi, kurangnya sumber daya, dan daya beli yang harus berkurang karena kenaikan harga.
Makro, dimana kejadian ini terjadi secara berulang-ulang setiap harinya dan tak hanya terjadi di satu tempat saja, tetapi diseluruh penjuru dunia. karena seperti yang kita tahu kegiatan ekonomi itu ialah hal yang wajib dilakukan manusia untuk dapat memnuhi kebutuhan mereka.
Sumber:
Suparmoko, M. 2012. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan - Suatu Pendekatan Teoritis. BPFE - Yogyakarta: Yogyakarta
No comments:
Post a Comment