18/08/2015

Valuta Asing & Kurs


Kita sering mendengar kata kurs dan valuta asing, apalagi bagi orang-orang yang bekerja di bank atau perusahaan ekspor-impor. sayangnya masih banyak dari orang-orang yang tidak mengerti apa perbedaan antara kurs dan valuta asing. pada pos ini saya akan banyak mengulas mengenai valuta asing dan kurs ini. 
Menurut Sri Harjadi (2013) Valuta asing atau foreign exchange atau foreign currency diartikan sebagai mata uang asing dan alat pembayaran lainnya yang digunakan untuk melakukan atau membiayai transaksi ekonomi dan keuangan international atau luar negeri dan biasanya mempunyai catatan kurs resmi pada bank sentral.
Dalam Wikipedia Kurs atau Nilai tukar adalah sebuah perjanjian yang dikenal sebagai nilai tukar mata uang terhadap pembayaraan saat kini atau dikemudian hari, antara dua mata uang masing-masing negara atau wilayah.
Secara bahasa bisa dikatakan bahwa Valuta asing adalah Objek, sedangkan Kurs adalah subjek dari Valuta asing tersebut. atau karena ada Valuta asing makanya terjadi kurs.

Dari pengertian di atas kita dapat melihat bahwa pada prakteknya, Nilai valuta asing antara satu negara dengan negara lain berbeda-beda dan dapat berubah-ubah setiap saat. Perbedaan nilai mata uang antara satu negara dengan negara lain bisa mengandung artian positif ataupun artian yang negatif. Perbedaan teknologi, geografis, sumber daya membuat setiap negara tidak dapat hidup sendiri-sendiri dan akhirnya saling bergantung dalam pakta perdagangan. pada perdagangan international kurs valuta asing menjad sangat penting dimana kurs ini menentukan nilai yang harus dibayar dalam transaksi jual beli.

yang diketahui ada dua macam sistem yang digunakan negara-negara guna meraih kemenangan dalam perang kurs ini, diantaranya:

1. Sistem Kurs mengambang

Secara mudah dapa dilihat pada gambar disamping, bahwa tak ubah dengan perdagangan barang dan jasa, Kurs Valas pun terpengaruh oleh Hukum Permintaan dan Penawaran. dalam hal ini dimana karena faktor-faktor tertentu nilai mata uang suatu negara bisa melemah ataupun menguat terhadap nilai mata uang negara lain. Apabila Cadangan Valas asing (dalam kasus ini Dollar) di suatu negara tidak memenuhi kuota kebutuhan permintaan dalam negeri maka Valas asing akan semakin kuat terhadap mata uang lokal, dan terjadi sebaliknya.

dalam kurs mengambang negara tidak memberikan patok standar harga valuta asing terhadap mata uang lokal, akibatnya fluktuasi sering sekali terjadi pada kurs valuta asing terhadap negara yang menerapkan sistem ini. contoh negara yang menerapkan sistem ini adalah Indonesia.

2. Sistem Kurs Tetap

berbeda dengan sistem kurs mengambang, pada sistem kurs tetap negara berusaha untuk menahan nilai valuta asing terhadap mata uang lokal pada tempatnya. kurs pada sistem kurs tetap cendrung stabil. contoh negara yang menerapkan sistem ini adalah Cina.

walaupun terlihat bahwa sistem ini lebih baik di bandingkan dengan sistem kurs mengambang, sistem ini ialah sistem yang paling sulit dilakukan karena dalam prakteknya negara harus menjaga titik keseimbangan permintaan dengan penawaran berada pada nilai uang yang sama. artinya bila terjadi kekurangan supply pada valuta asing, negara harus menggunakan cadangan devisanya untuk menutup kekurangan tersebut.

Refrensi & Sumber:

Harjadi, S.. 2013. Ekonomi International. IN MEDIA: Jakarta
Mankiw, N.George. 2003. Teori Makroekonomi - edisi kelima. Erlangga: Jakarta
Wikipedia.com

No comments:

Post a Comment